Kita semua pernah mengalami keadaan darurat tak terduga yang memerlukan biaya besar di luar rencana - seperti perbaikan mobil mendadak, situasi medis, atau bahkan kehilangan pekerjaan. Pada situasi seperti ini, memiliki dana darurat yang dapat diandalkan akan memberikan proteksi untuk melindungi keuangan Anda.
Jika Anda belum menyiapkan proteksi untuk keuangan Anda, inilah yang perlu Anda ketahui!
Apa yang harus ditutupi oleh dana darurat?
Setiap orang memiliki kebutuhan dan prioritas yang berbeda dalam hidup, sehingga jumlah persis yang dibutuhkan dalam dana darurat akan berbeda. Namun, ada biaya dan kebutuhan dasar tertentu yang idealnya harus dicakup, termasuk:

- Biaya sewa tempat tinggal serta utilitas: Biaya ini mencakup tagihan listrik, gas, air, internet, dan telekomunikasi.
- Pembayaran cicilan: Pastikan Anda selalu membayar pinjaman atau cicilan tepat waktu agar tagihan tidak membengkak
- Tagihan kartu kredit: Anda juga harus membayar tagihan ini tepat waktu untuk menghindari biaya bunga keterlambatan pembayaran.
- Biaya medis: Jika Anda memiliki kondisi medis kronis yang memerlukan pengobatan rutin, pastikan Anda memiliki cukup uang untuk membiayai perawatanmu.
- Asuransi: Untuk pertanggungan jika terjadi kecelakaan atau kematian, jagalah polismu agar tetap aktif dengan membayar premi tepat waktu.
- Biaya pengasuhan anak: Siapkan dana yang cukup untuk memastikan kesejahteraan anak tetap terpenuhi.
- Bahan makanan: Sebagai salah satu kebutuhan dasar, pastikan bahan makanan selalu tersedia untukmu dan keluarga.
- Bensin dan pemeliharaan kendaraan bermotor: Jika Anda memiliki kendaraan bermotor, pastikan untuk menyiapkan anggaran bensin dan pemeliharaan kendaraan dalam dana darurat.
Berapa dana darurat yang harus dimiliki?
Terkait cara hitung dana darurat, sebagian besar ahli keuangan menyarankan dana darurat yang cukup untuk biaya hidup selama 3 hingga 6 bulan. Namun perlu diingat, bahwa jumlah tersebut mungkin tidak cukup dalam situasi tertentu.
Berikut adalah beberapa skenario yang mengharuskan Anda untuk mempertimbangkan menyisihkan lebih banyak uang untuk dana darurat:
- Selama masa resesi, ketika risiko pengangguran lebih tinggi
- Jika Anda bekerja di industri yang berisiko tinggi terkena PHK
- Jika Anda tidak memiliki sumber pendapatan tetap (misalnya pekerja lepas atau freelancer)
- Jika Anda memiliki banyak tanggungan untuk diurus secara finansial
- Jika Anda memiliki kondisi medis yang memerlukan perawatan jangka panjang
Bagaimana cara mulai menabung dana darurat?
- Otomatisasi tabungan Anda : Menciptakan kebiasaan menabung dapat membantu Anda untuk membangun dana darurat. Kebiasaan ini bisa dimulai dengan menggunakan fitur TMRW Auto-save untuk otomatis memindahkan uang tak terpakai di rekening transaksi harian ke rekening tabungan Anda.

- Simpan dana ekstra Anda: Arahkan pendapatan tak terduga atau pendapatan tambahan (misalnya bantuan pemerintah, hadiah uang tunai, dll.) ke dalam dana darurat Anda.
- Mulai pekerjaan sampingan: Anda juga bisa memulai pekerjaan sampingan yang sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan Anda untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Di mana saya harus menyimpan dana darurat?
Sesuai namanya, dana darurat harus menjadi sumber uang cadangan yang dapat diandalkan dan diakses di saat darurat. Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih tempat menyimpan dana darurat Anda, yaitu:
- harus berisiko sangat rendah atau hampir bebas risiko
- harus memiliki likuiditas tinggi dimana Anda bisa mengakses dan tersebut saat dibutuhkan
Dana darurat juga sebaiknya disimpan terpisah dari rekening pengeluaran utama supaya Anda tidak tergoda untuk memakai, misal:
- Rekening tabungan hasil tinggi (high-yield): Uang tunai yang disimpan di rekening bank hasil tinggi memungkinkan Anda untuk mendapat bunga lebih tinggi dibandingkan dengan rekening bank umumnya. Misalnya dengan UOB Account, Anda bisa mendapatkan bunga tabungan hingga 5,25%.
- Obligasi: Obligasi di Indonesia dapat dikeluarkan oleh pemerintah maupun perusahaan, dan beberapa jenis obligasi dapat dibeli oleh perseorangan. Obligasi yang diterbitkan negara juga dilindungi oleh Undang-Undang, sehingga lebih terjamin. Namun, opsi ini adalah opsi yang paling tidak likuid, karena memakan waktu cukup lama untuk pencairan dana. Sebagai contoh, produk seperti Surat Berharga Negara (SBN) atau Obligasi Negara Ritel (ORI) dapat memiliki tenor investasi selama 3 tahun, tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder. Meskipun demikian, produk obligasi lainnya dapat memiliki jangka waktu yang sama sekali berbeda tergantung ketentuan masing-masing.
- Paket Tabungan Asuransi: Paket asuransi tertentu menggabungkan perlindungan asuransi dengan likuiditas tinggi, yang memungkinkan Anda menarik dana dengan cepat saat dibutuhkan.
Ambil langkah kecil untuk mencapai tujuan keuanganmu mulai hari ini
Mulailah membangun kebiasaan menabung dana darurat dari sekarang, karena proses menabung ini adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan konsistensi diri. Anda tidak harus terburu-buru mencapai jumlah yang ditentukan saat ini juga. Menabung sedikit demi sedikit namun teratur akan membantu Anda mencapai tujuan keuangan impian Anda